Adopsi Anak Bisa Memancing Kehamilan, Benarkah?
Setiap pasangan suami istri pasti
mendambakan untuk memiliki anak. Namun tidak semua pasangan bisa segera
mendapatkan anak seperti yang diharapkannya. Jika sudah bertahun-tahun tak
kunjung hamil juga, pasangan suami istri akan mulai dibebani pikiran untuk segera
memiliki anak. Kondisi seperti ini mulai menimbulkan ketidaknyamanan dan
tekanan untuk pasangan suami istri terutama sang istri yang notabene dituntut
untuk sesegera mungkin memiliki anak.
Setiap orang yang ingin memiliki
anak juga punya tekanan yang tinggi sehingga hal inilah yang cenderung memicu
stress yang lebih tinggi dan cenderung mengganggu ovulasi sehingga berpengaruh
mengapa wanita tak kunjung hamil.
“Ada korelasi antara Badan dan Pikiran. Beberapa penelitian telah membuktikan jika seseorang terlalu tertekan (stress), dapat mempengaruhi otak secara langsung, yakni meningkatnya produksi hormon kortisol sehingga menyebabkan kemampuan reproduksi terganggu. Bukan hanya itu, otak juga akan memproduksi molekul yang disebut neuropeptida yang merupakan respon atas stress yang dialami. Molekul neuropeptida ini dapat mengacaukan proses reproduksi sehingga peluang untuk terjadinya kehamilan pun akan semakin kecil”. (Dikutip dari akuinginhamil.com)
Ketika berbagai cara dilakukan,
baik itu melalui pengobatan medis maupun herbal
namun tidak juga menunjukkan hasil positif, kemudian pasangan suami
istri mulai berfikir untuk mengadopsi anak. Seperti kita ketahui, ada mitos
yang menyebutkan bahwa dengan mengadopsi anak dapat memancing kehamilan.
Secara medis, tidak ada
hubungannya hal mengadopsi anak dengan pancingan kehamilan, karena sampai saat
ini belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Hal mengadopsi anak untuk
memancing kehamilan, cenderung berpengaruh pada faktor psikologis.
Keberadaan seorang anak adopsi
dalam keluarga yang belum dikaruniai anak untuk waktu yang lama, akan
memberikan efek kesenangan dan kebahagiaan yang akan membawa pengaruh positif
pada pasangan suami istri tersebut-khususnya pada wanita. Selain daripada itu, menurut hemat saya, seorang wanita yang mengadopsi anak dan merawatnya seperti anak sendiri, mulai dari menyiapkan susunya, mengganti popoknya, memandikannya, dan menimangnya akan menimbulkan aura keibuan pada dirinya. Hal tersebut akan sangat berpengaruh pada psikologisnya secara positif sehingga organ reproduksinya akan bisa bekerja dengan maksimal. Jadi sangat penting untuk tetap bahagia dan berfikir positif,
serta menyelaraskan hubungan tubuh dan pikiran yang sehat. Jika sudah begitu
maka kemungkinan untuk kehamilan semakin besar.
Jadi, jika pasangan pasangan
suami istri ingin mengadopsi anak, harus mempersiapkan diri secara matang
sebelum mengadopsi anak. Keputusan tersebut tidak dapat diambil secara
terburu-buru. Karena setiap tindakan yang kita lakukan memiliki konsekwensinya.
Alangkah baiknya apabila pasangan
suami istri dapat merubah mindset bahwa tujuan mengadopsi anak bukanlah
semata-mata untuk memancing kehamilan namun didasarkan pada kerinduan mendalam
untuk memiliki anak sehingga anak tersebut dapat benar-benar menjadi bagian
dari hidup anda. Dan didasarkan pada keinginan untuk menolong dan menyayangi
anak-anak yang kurang beruntung. Hal tersebut penting agar ikatan batin dengan
anak menjadi kuat, apalagi jika di kemudian hari anak kandung anda lahir.
0 komentar:
Posting Komentar