PERSALINAN DALAM AIR (WATER BIRTH)
Persalinan Dalam Air
Ibu yang melakukan persalinan dalam air atau water birth saat ini mulai populer di Indonesia. Walaupun
tergolong baru, persalinan dalam air ini sudah mulai dipraktekan di beberapa
Negara Eropa seperti Prancis dan Rusia sejak era 80-an, bahkan pada tahun 2006 menurut
catatan Water Birth International terdapat
lebih dari 300 rumah sakit di Amerika Serikat menawarkan fasilitas persalinan
dalam air pada pasiennya. Tujuan melahirkan dalam air tidak lain adalah untuk
memudahkan proses persalinan serta mengurangi rasa nyeri kontraksi pada saat
melahirkan.
Metode yang digunakan dalam persalinan dalam air ini
hampir sama dengan persalinan biasa, hanya media atau sarananya yang
membedakan. Ibu yang akan melahirkan hanya duduk dalam media air yang suhunya
sudah disesuaikan dengan air ketuban. Ide ini muncul dengan pemikiran jika
janin sudah berenang selama 9 bulan di air ketuban, maka ketika ia masuk ke
dunia baru akan merasa lebih nyaman melalui media air yang dirasanya hampir
sama dengan air ketuban, kemudian setelah itu ia akan diangkat dan menghirup
udara untuk bernafas.
Meski begitu, resiko melahirkan dalam air tetaplah
ada. Resiko terbesar yang mungkin terjadi dalam proses persalinan dalam air
adalah putusnya tali pusat, yang disebabkan karena terlalu cepat mengangkat
bayi ke permukaan sehingga menyebabkan tarikan cepat dari tali pusat melampaui
panjang tali dari biasanya. Resiko lainnya pada proses persalinan dalam air
adalah juga bisa terjadi komplikasi pada paru-paru bayi karena perpanjangan
fase berendam menyebabkan masuknya air ke dalam paru-paru bayi
Apabila anda ingin melahirkan dengan metode water birth lebih
baik anda berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter yang khusus menangani
persalinan dalam air agar terhindar hal-hal yang tidak diinginkan.
Manfaat Melahirkan
Di Dalam Air
Ada beberapa manfaat bagi seorang ibu yang melahirkan dengan cara water birth ini. Berikut di antaranya.
1. Untuk ibu sendiri,
akan merasa rileks karena air bisa membantu otot lebih elastis saat persalinan
berlangsung.
2.
Dengan melahirkan di dalam air, ibu akan dipermudah pada saat proses
mengejan, sehingga nyeri yang biasa dirasakan saat persalinan menjadi tidak
terlalu terasa.
3.
Dalam air, pembukaan jalan lahirnya bayi menjadi lebih cepat.
Selain bermanfaat bagi sang bunda, water birth ini juga bisa memberi manfaat bagi sang buah hati.
1.
Bisa menurunkan resiko cidera kepala yang bisa saja
terjadi pada bayi.
2.
Peredaran darah bayi juga menjadi lancar sehingga
tubuh bayi bisa cepat memerah pasca dilahirkan.
Proses Persalinan Dalam Air
Persalinan dalam air atau water
birth dilakukan dalam kolam yang
memiliki diameter 2 meter yang terbuat dari bath tube maupun plastik dengan
dasaran yang berupa benjolan-benjolan untuk mempertahankan posisi ibu yang akan
melahirkan agar tidak merosot.
Selain kolam plastik, fasilitas pendukung lain juga diperlukan seperti,
pompa pengatur air agar tetap bisa bersikulasi, pengatur suhu dan juga
termometer untuk mengukur suhu. Kolam water birth yang telah steril kemudian
diisi air dengan suhu yang telah disesuaikan dengan suhu tubuh sekitar 36
sampai 38 Celcius. Ini bertujuan agar bayi bisa terhindar dari hipotermia.
Biasanya bayi yang keluar dari ibu yang melahirkan di dalam air tidak
langsung menangis, ini bukan tanpa alasan. Karena suhu air memang dibuat hampir
sama dengan air ketuban tempat biasanya bayi “berenang”, sehingga bayi mungkin
masih merasa seolah belum lahir karena merasakan kondisi di luar maupun di
dalam rahim sama.
Meski memiliki banyak kelebihan, ada beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Bagi ibu
yang memiliki panggul kecil, posisi bayi yang melintang, sedang dalam perawatan
ataupun sang ibu tengah menderita herpes atau penyakit kulit lainnya disarankan
untuk tidak melakukan persalinan dalam air karena bisa menular pada bayi yang
baru dilahirkannya.
0 komentar:
Posting Komentar