CARA MENGHADAPI ANAK KRITIS
Anak-anak jaman sekarang jauh berbeda dengan anak-anak jaman dulu. Kemajuan teknologi yang melesat cepat menyebabkan bermunculan hal-hal baru yang memacu rasa keingintahuan anak. Sebagai bagian dari tahapan perkembangan otak anak yang menjadikan anak semakin kritis dan banyak bertanya.
Seringkali orangtua kewalahan dan tidak sabaran menghadapi anak yang kritis. Banyak pertanyaan yang diajukan dan terkadang muncul pertanyaan yang tidak masuk akal atau terasa aneh. Berbicara kepada anak-anak memang sangat menyenangkan, walau terkadang bisa juga mengesalkan. Terlebih jika kita dihujani banyak pertanyaan yang tak kenal waktu. Jika pertanyaannya dianggap sepele atau tak logis, banyak orangtua kerap menanggapinya dengan sembarang jawaban.
Biasanya anak mulai kritis di usia 3 tahun atau usia pra sekolah. Mengapa? Pertama, menunjukkan minat mereka terhadap peristiwa atau pemandangan di sekitarnya. Kedua, belum paham. Keingintahuan yang belum terpenuhi akan membuat anak terus bertanya sampai ia mendapatkan jawaban. Ketiga, mencari perhatian, khususnya jika si kecil selalu mengajukan pertanyaan yang sama.
Bagaimana menghadapi anak kritis yang demikian ?
- Berikan Jawaban Sesuai Kemampuan Berfikir Anak
- Jujur dan Tidak Sembarangan Menjawab
- Jangan Menganggap Sepele Pertanyaan Anak
·
- Hadapi Dengan Sabar dan Telaten
- Ajak Anak Untuk Bisa Kreatif Mencari Jawaban
- Menjadi Pendengar Yang Baik
Menghadapi anak kritis membutuhkan kemampuan berkomunikasi orang tua. Komunikasi yang baik antara anak dan orangtua menunjukkan suatu hubungan yang baik. Anak akan selalu terbuka terhadap orangtuanya, tidak malu untuk berkonsultasi, sehingga orangtua dapat senantiasa mengawasi tumbuh kembang anak.
0 komentar:
Posting Komentar