Memberikan ASI kepada bayi adalah salah satu peran dan tanggung jawab seorang ibu karena ASI sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan menunjang perkembangan serta pertumbuhan bayi. ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan dan kaya akan sari-sari makanan dalam komposisi yang tepat,  sehingga dapat mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem syaraf bayi. Semua itu tidak akan kita temukan dalam susu formula semahal apapun juga meskipun telah dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan kandungan ASI yang sesungguhnya.

Namun ketika bayi berusia 6 bulan membutuhkan nutrisi yang lebih banyak. Nutrisi inilah yang harus dipenuhi dan didapat dari Mpasi (makanan pendamping ASI). Bukan ASInya yang kurang nutrisi, tapi tubuh anak perlu nutrisi lebih banyak seiring dengan tumbuhkembangnya. Tubuh bayi butuh asupan nutrisi alami lain dari luar.

Ketika bayi sudah siap untuk diberi Mpasi, maka Bunda harus mulai mengatur pola pemberian ASI dan makan pada bayi. Jangan memberi ASI sebelum makan. Karena bayi akan merasa kenyang oleh ASI sehingga tidak mau makan lagi. Apalagi pada awal proses pemberian Mpasi, bayi susah makan karena merasa seperti “benda asing” yang masuk ke mulutnya. Jika bayi sudah susah makan demikian, jangan terus-menerus diberi ASI saja dengan anggapan bahwa ASI saja sudah cukup. Hal ini akan membuat anak bayi semakin tidak nafsu makan dan hanya mau ASI saja.

Oleh karena itu, Bunda harus bisa mengatur ritme waktu antara pemberian ASI dan makan sehingga melatih bayi agar lama-lama tahu dan terbiasa kapan waktunya minum ASI dan makan.