Jumat, 12 Agustus 2016

PERSALINAN DALAM AIR (WATER BIRTH)



Persalinan Dalam Air
Ibu yang melakukan persalinan dalam air atau water birth  saat ini mulai populer di Indonesia. Walaupun tergolong baru, persalinan dalam air ini sudah mulai dipraktekan di beberapa Negara Eropa seperti Prancis dan Rusia sejak era 80-an, bahkan pada tahun 2006 menurut catatan Water Birth International terdapat lebih dari 300 rumah sakit di Amerika Serikat menawarkan fasilitas persalinan dalam air pada pasiennya. Tujuan melahirkan dalam air tidak lain adalah untuk memudahkan proses persalinan serta mengurangi rasa nyeri kontraksi pada saat melahirkan.
Metode yang digunakan dalam persalinan dalam air ini hampir sama dengan persalinan biasa, hanya media atau sarananya yang membedakan. Ibu yang akan melahirkan hanya duduk dalam media air yang suhunya sudah disesuaikan dengan air ketuban. Ide ini muncul dengan pemikiran jika janin sudah berenang selama 9 bulan di air ketuban, maka ketika ia masuk ke dunia baru akan merasa lebih nyaman melalui media air yang dirasanya hampir sama dengan air ketuban, kemudian setelah itu ia akan diangkat dan menghirup udara untuk bernafas.
Meski begitu, resiko melahirkan dalam air tetaplah ada. Resiko terbesar yang mungkin terjadi dalam proses persalinan dalam air adalah putusnya tali pusat, yang disebabkan karena terlalu cepat mengangkat bayi ke permukaan sehingga menyebabkan tarikan cepat dari tali pusat melampaui panjang tali dari biasanya. Resiko lainnya pada proses persalinan dalam air adalah juga bisa terjadi komplikasi pada paru-paru bayi karena perpanjangan fase berendam menyebabkan masuknya air ke dalam paru-paru bayi
Apabila anda ingin melahirkan dengan metode water birth lebih baik anda berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter yang khusus menangani persalinan dalam air agar terhindar hal-hal yang tidak diinginkan.

Manfaat Melahirkan Di Dalam Air
Ada beberapa manfaat bagi seorang ibu yang melahirkan dengan cara water birth ini. Berikut di antaranya.
1.       Untuk ibu sendiri, akan merasa rileks karena air bisa membantu otot lebih elastis saat persalinan berlangsung.
2.       Dengan melahirkan di dalam air, ibu akan dipermudah pada saat proses mengejan, sehingga nyeri yang biasa dirasakan saat persalinan menjadi tidak terlalu terasa.
3.       Dalam air, pembukaan jalan lahirnya bayi menjadi lebih cepat.
Selain bermanfaat bagi sang bunda, water birth ini juga bisa memberi manfaat bagi sang buah hati.
1.       Bisa menurunkan resiko cidera kepala yang bisa saja terjadi pada bayi.
2.       Peredaran darah bayi juga menjadi lancar sehingga tubuh bayi bisa cepat memerah pasca dilahirkan.

Proses Persalinan Dalam Air









Persalinan dalam air atau water birth  dilakukan dalam kolam yang memiliki diameter 2 meter yang terbuat dari bath tube maupun plastik dengan dasaran yang berupa benjolan-benjolan untuk mempertahankan posisi ibu yang akan melahirkan agar tidak merosot.
Selain kolam plastik, fasilitas pendukung lain juga diperlukan seperti, pompa pengatur air agar tetap bisa bersikulasi, pengatur suhu dan juga termometer untuk mengukur suhu. Kolam water birth yang telah steril kemudian diisi air dengan suhu yang telah disesuaikan dengan suhu tubuh sekitar 36 sampai 38 Celcius. Ini bertujuan agar bayi bisa terhindar dari hipotermia.
Biasanya bayi yang keluar dari ibu yang melahirkan di dalam air tidak langsung menangis, ini bukan tanpa alasan. Karena suhu air memang dibuat hampir sama dengan air ketuban tempat biasanya bayi “berenang”, sehingga bayi mungkin masih merasa seolah belum lahir karena merasakan kondisi di luar maupun di dalam rahim sama.

Meski memiliki banyak kelebihan, ada beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Bagi ibu yang memiliki panggul kecil, posisi bayi yang melintang, sedang dalam perawatan ataupun sang ibu tengah menderita herpes atau penyakit kulit lainnya disarankan untuk tidak melakukan persalinan dalam air karena bisa menular pada bayi yang baru dilahirkannya.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2015 Femalixious
| Distributed By Gooyaabi Templates